Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
disingkat PTK atau Classroom Action Research adalah bentuk penelitian yang
terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih
baik dari sebelumnya.
Penelitian tindakan kelas dapat
dipakai sebagai implementasi berbagai program yang ada di sekolah, dengan
mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang
terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai
program sekolah.
Tujuan penelitian tindakan kelas
adalah untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku peserta didik di kelas,
peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan atau mengubah kerangka
kerja melaksanakan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga
terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses
pembelajaran.
Berikut definisi dan pengertian penelitian tindakan kelas dari beberapa sumber buku:
- Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
- Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa.
- Menurut Aqib (2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
- Menurut O’Brien (Mulyatiningsih, 2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya.
- Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktek tersebut.
Karakteristik dan Prinsip
Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik utama penelitian tindakan kelas adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan kelas harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. Apabila dengan tindakan justru membawa kelemahan, penurunan atau perubahan negatif, berarti hal tersebut menyalahi karakter penelitian tindakan kelas. Adapun karakteristik yang menunjukkan ciri dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
- Inkuiri reflektif. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan siswa. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practise driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).
- Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi ia harus berkolaborasi dengan siswa. Penelitian tindak kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan.
- Reflektif. Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khas khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
Penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan baik apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya menerapkan enam prinsip, yaitu sebagai berikut (Hopkins, 1993):
- Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga apapun metode penelitian tindakan kelas yang akan diterapkan tidak akan mengganggu komitmen sebagai pengajar.
- Metode pengumpulan data yang di gunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
- Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang di kemukakannya.
- Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang merisaukannya. Bertolak dari tanggung jawab profesionalnya, guru sendiri memiliki komitmen yang diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk bertahan dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengajarnya.
- Dalam menyelenggarakan penelitian tindakan kelas, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan anak-anak, penelitian tindakan kelas juga hadir dalam suatu konteks organisasional sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi.
- Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sejauh mungkin digunakan classroom excedding perspektive, artinya permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks dalam kelas atau mata pelajaran tertentu,melainkan dalam perspektif yang lebih luas ini akan berlebih-lebih lagi terasa urgensinya apabila dalam suatu penelitian tindakan kelas terlibat dari seorang pelaku
Daftar Pustaka
- Arikunto, Suhardjono dan
Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
- Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian
Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.
- Mulyatiningsih, Endang.
2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
0 Comments: