Tabel 3.1 Perbedaan
Penelitian Tindakan Kelas dan Eksperimen
ASPEK |
Penelitian Tindakan |
EKSPERIMEN |
Pendekatan |
Naturalistik –
kualitatif |
Positivisme-kuantitatif |
Tujuan |
Peningkatan atau
pemberdayaan |
Penemuan dan verifikasi |
Situasi |
Alami apa adanya |
Lingkungan dikendalikan |
Subjek |
Satu kelas diambil secara purposive |
Minimal dua kelas
yang setara kondisinya, diambil secara acak |
Perlakuan/tindakan |
Tindakan (action) bersiklus. |
Perlakuan (treatment)
sekali selesai. |
Paket yang diberikan |
Paket tindakan
awal disiapkan, kemudian
berkembang pada siklus berikutnya |
Satu paket
tindakan dilaksanakan sampai selesai |
Peneliti |
In sider
(berpartisipasi) |
Out of sider. |
Hipotesis |
Tindakan berdampak pada peningkatan
sesuatu yang diharapkan |
Ada – tidaknya
hubungan dua ubahan (variabel) |
Instrumen |
Hanya rambu-rambu, dapat berkembang di
lapangan |
Dituntut reliabel dan
valid |
Pengambilan data |
Pengamatan terhadap proses dan hasil. |
Pengamatan terhadap hasil |
Analisis Data |
Reduksi, paparan dan penyimpulan (deskriptif-kualitatif). |
Uji beda (t-test) |
Hasil |
Proses dan dampak.
Tidak dapat digeneralisir |
Ada atau tidak ada dampak. Dapat digeneralisir |
Perbedaan antara
penelitian tindakan dan penelitian eksperimen secara lebih mendalam dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Penelitian eksperimen menggunakan pendekatan positivisme-kuantitatif. Positivisme adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif untuk menguji hipotesis pengaruh atau hubungan antar variabel yang diteliti. Kesimpulan hasil penelitian diinterpretasikan dari hasil analisis data yang menggunakan rumus matematis. Penelitian tindakan menggunakan pendekatan naturalistik dan tidak dilakukan untuk menguji hipotesis. Data berbentuk kualitatif sehingga hasil penelitian cukup dipaparkan secara deskriptif atau apa adanya.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk menemukan pengaruh perlakuan/treatment (tindakan yang dieksperimenkan) terhadap peningkatan hasil belajar. Verifikasi hasil penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas non eksperimen (kontrol). Kesuksesan penelitian diukur dengan indikator nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas non eksperimen (kontrol).
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di kelas/sekolah dan kelas/sekolah tersebut masih menjadi wewenang guru bidang studi/kepala sekolah yang mengadakan penelitian. Secara lebih rinci, penelitian tindakan bertujuan untuk: (1) meningkatkan mutu isi, proses dan hasil pembelajaran di kelas/manajemen sekolah; (2) meningkatkan kemampuan dan sikap profesional guru/kepala sekolah; (3) menumbuhkan budaya akademik sehingga tercipta sikap proaktif dalam perbaikan mutu pembelajaran/sekolah.
Situasi kelas dalam penelitian eksperimen yang dapat mempengaruhi hasil belajar dikendalikan. Penelitian eksperimen minimal menggunakan dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas perlakuan yang diberi perlakuan tindakan dan satu kelas berikutnya sebagai kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan. Dua kelas yang akan dibandingkan tersebut dibuat dalam kondisi yang setara, baik kemampuan awalnya, peralatan pembelajaran, materi pelajaran, lingkungan maupun guru yang menyampaikan pelajaran. Pada penelitian tindakan, kelas dibuat alami apa adanya (natural) dan tidak ada kelas pembanding sehingga tidak memerlukan pengendalian lingkungan belajar.
Penelitian
eksperimen mengambil subjek atau sampel penelitian yang dipilih secara acak.
Penelitian tindakan mengambil subjek penelitian yang dipilih secara purposive
yaitu pada kelas yang mengalami permasalahan saja. Ukuran sampel penelitian
eksperimen minimal dua kelas sedangkan ukuran sampel penelitian tindakan cukup
satu kelas atau satu kelompok siswa yang mengalami masalah saja. Supaya dapat
mengambil sampel secara acak, dalam penelitian eksperimen diperlukan beberapa
kelas paralel
Kemampuan awal sampel sebelum dilakukan eksperimen dikontrol dengan cara memberikan tugas secara acak atau pretest. Hasil pengukuran kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut kemudian dibandingkan. Apabila masih terdapat kesenjangan hasil, maka dilakukan penyetaraan kemampuan awal yang akan diteliti sebelum dilakukan eksperimen. Penyetaraan kemampuan awal ini sangat penting supaya hasil eksperimen tersebut benar-benar terkontrol dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil eksperimen
Penelitian
tindakan dan eksperimen memiliki kesamaan yaitu sama-sama menerapkan pendekatan,
metode, strategi atau teknik pembelajaran baru. Penelitian eksperimen
menggunakan istilah perlakuan (treatment)
dan penelitian tindakan menggunakan istilah tindakan (action). Tindakan yang dilakukan dalam kegiatan penelitian
merupakan tindakan yang sengaja
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya, tindakan yang
diterapkan merupakan tindakan baru yang belum pernah dilakukan dalam kegiatan
sehari-hari.
Penelitian eksperimen menetapkan perlakuan dalam satu paket kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya. Perlakuan (treatment) cukup dilakukan satu kali atau diulang beberapa kali tetapi dengan cara yang sama. Penelitian tindakan (action), terdiri dari beberapa siklus yang tiap-tiap siklus kegiatannya berisi satu paket tindakan. Tindakan siklus pertama disiapkan, kemudian tindakan siklus berikutnya berkembang sesuai kebutuhan. Selama proses penelitian, tindakan dapat diubah, diperbaiki atau dilengkapi sesuai dengan situasi yang ditemukan pada saat penelitian berlangsung. Jumlah putaran atau siklus tidak ditentukan tetapi tindakan diakhiri sampai masalah dapat dipecahkan dan perilaku yang diinginkan telah tercapai.
Peneliti dalam
penelitian eksperimen dapat berada di luar kelas. Desain eksperimen dirancang
oleh peneliti tetapi pelaksanaan eksperimen dan pengambilan data dapat
dilakukan oleh orang lain. Peneliti dalam penelitian tindakan terlibat secara
langsung dalam proses penelitian. Selama penelitian berlangsung, peneliti
melakukan pengamatan, evaluasi dan refleksi tindakan untuk merancang tindakan
pada putaran waktu berikutnya.
Penelitian eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis: ‘ada atau tidak ada hubungan/pengaruh antara ubahan (variabel) bebas yaitu perlakuan yang diuji coba dengan ubahan terikat yaitu perilaku yang diharapkan. Contoh: penelitian yang berjudul ‘pengaruh media interaktif terhadap kemandirian belajar siswa’. Penelitian tersebut menguji hipotesis alternatif yang menyatakan ‘Ada pengaruh media interaktif terhadap kemandirian belajar siswa’. Hipotesis ini harus diuji dengan metode analisis data statistik inferensial. Dalam topik penelitian yang sama, hipotesis penelitian tindakan ditulis dengan pernyataan yang berbunyi: Penerapan media interaktif dapat meningkatkan kemandirian siswa untuk belajar. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan pendalaman pengamatan
Instrumen
penelitian dikembangkan sesuai dengan objek penelitian yang akan diukur atau
diteliti. Instrumen penelitian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan/kompetensi terutama untuk
mengukur kemampuan kognitif. Instrumen penelitian non tes dapat berbentuk
kuesioner dan lembar observasi. Instrumen dikembangkan berdasarkan hasil kajian
teori tentang objek yang diteliti bukan tindakan yang diterapkan. Pada contoh
judul pengaruh media interaktif terhadap kemandirian belajar
siswa, maka instrumen dikembangkan berdasarkan kajian teori tentang pengukuran
kemandirian belajar.
Penelitian
eksperimen menggunakan instrumen yang sebaiknya telah memenuhi validitas
(ketepatan) dan reliabilitas (keajegan). Ketepatan dan keajegan instrumen dapat
dibuktikan melalui prosedur yang baku. Penelitian tindakan sebaiknya telah
disiapkan pada saat perencanaan tindakan. Namun demikian, instrumen penelitian
tindakan masih diperbolehkan ditulis rambu-rambunya saja, setelah dilakukan
tindakan, isi instrumen dapat berkembang sesuai dengan penambahan perilaku yang diobservasi
Penelitian eksperimen berorientasi pada hasil. Data pengukuran perilaku dikumpulkan sebelum dan setelah eksperimen selesai. Peningkatan perilaku sebelum dan sesudah perlakuan menjadi perhatian utama. Pada umumnya, perilaku yang diukur pada penelitian eksperimen berupa kompetensi/kemampuan yang mewujudkan dari hasil belajar. Penelitian tindakan berorientasi pada proses dan hasil. Data dikumpulkan dan dilaporkan mulai saat perencanaan tindakan, pelaksanaan dan proses evaluasinya. Perilaku-perilaku yang menonjol serta interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran menjadi perhatian utama peneliti
Analisis data penelitian eksperimen menggunakan uji beda hasil eksperimen antara dua atau tiga kelompok sampel. Salah satu kelompok sampel merupakan kelompok kontrol atau kelompok yang tidak diberi perlakuan. Analisis data penelitian tindakan dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif (bila ada). Apabila diperoleh data kuantitatif, hasil penelitian tindakan dipaparkan secara deskriptif karena tidak memenuhi persyaratan untuk dianalisis secara statistik terutama dari sisi pengambilan sampelnya.
Perlu diingatkan kembali bahwa analisis data statistik inferensial menuntut sampel yang dipilih secara acak karena hasil penelitiannya akan digeneralisasikan ke seluruh populasi. Kesimpulan hasil penelitian diinterpretasikan dari hasil analisis data. Dalam penelitian tindakan, sampel tidak pernah dipilih secara acak karena tindakan hanya diterapkan pada kelas khusus yang mengalami masalah. Analisis data penelitian tindakan dimulai dari pengelompokkan data, reduksi atau pengurangan data yang sama atau kurang bermakna. Pemaparan hasil penelitian dilakukan dengan cara menginterpretasikan data yaitu membandingkan data dengan hasil penelitian lain atau teori sebelumnya.
Laporan hasil
penelitian eksperimen memaparkan hasil dan dampak sesudah perlakuan
(eksperimen). Penelitian tindakan melaporkan hasil penelitian mulai dari
proses, hasil tindakan sampai pada dampaknya. Kesimpulan hasil penelitian dapat
digeneralisasikan untuk seluruh wilayah populasi sedangkan kesimpulan hasil
penelitian tindakan hanya berlaku bagi kelompok sampel yang diteliti. Pada
penelitian eksperimen, ada kemungkinan
perlakuan sama dapat memperoleh hasil yang sama pula asalkan semua variabel
atau lingkungan eksperimen yang berpengaruh terhadap hasil penelitian
dikendalikan.
Terimakasih pak atas ilmunya🙏 sekarang saya jadi paham tentang materi perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian eksperimen.
BalasHapussilahkan dipahami nanti sabtu kita diskusi
HapusTerimakasih atas prmaparannya pak, setelah membaca ini saya dapat mengetahui bahwa aspek antata penelitian eksperimen dan PTK itu berbeda dan dapat mengidentifikasi penelitian tindak kelas itu harus seperti apa.
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas pemaparannya, dengan pemaparan ini saya jadi mengetahui aspek aspek perbedaan dari penelitian eksperimen dan PTK
BalasHapus-latifah6A
Terimakasih pak atas pemaparan nya, sangat bermanfaat 🙏😁
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas pemaparan ilmunya🙏
BalasHapusTerimakasih banyak bapak atas ilmunya. Saya mengetahui tentang Perbedaan Penelitian Tindakan Dan Kuasi Eksperimen
BalasHapus-Tsania6A
Terimakasih banyak pak atas pemaparannya. InsyaaAllah saya dapat mengetahui tentang perbedaan penelitian tindakan dan kuasi eksperimen.
BalasHapusterimakasih atas ilmu yang sudah dipaparkan pak, insya allah saya dapat memahami pak.
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas ilmu yang sudah di paparkan, InsyaAllah saya dapat memahami perbedaan penelitian tindakan kelas dan kuasi eksperimen
BalasHapusAlhamdulillah skrng saya faham perbedaan antara PTK dan kuasi eksperimen, pemaparan dri bapa cukup jelas , terimakasih bnyk pak untuk ilmunya 🙏🏻
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas ilmunya🙏, dan dari pemaparan bapa yg sangat mudah untuk di mengerti, alhmdulillah skarang saya sudah faham untuk membedakan dari keduanya pak
BalasHapus-rizka6C
Terimakasih banyak pak atas ilmunya, insyaallah saya bisa dapat memahaminya
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih pak atas ilmu yang diberikan ini sangat bermanfaat ��
BalasHapusMudah-mudahan ini menjadi salah satu ladang pahala yang tak terputus untuk bapak.. aamiin..
Terimakasih pak atas ilmunya🙏
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas ilmunya 🙏🏻
BalasHapusTerima kasih pak, dengan penjelasan tersebut saya dapat mengetahui perbedaan PTK dan Kuasi Eksperimen.
BalasHapusTerimakasih banyak pak atas ilmunya 🙏
BalasHapusTerimakasih banyak ilmunya pak 🙏
BalasHapusAlhamdulillah.. terima kasih pak atas penjelasannya
BalasHapusAlhamdulillah. Terimakasih atas penjelasannya Pak. Sangat bermanfaat🙏
BalasHapusTerimakasih pak atas ilmunya, sangat bermanfaat🙏
BalasHapusTerimakasih banyak pa atas ilmunya, sangat bermanfaat🙏
BalasHapusTerimakasih banyak pa atas ilmunya, sangat bermanfaat🙏
BalasHapus